Senin, 21 Agustus 2017

Vendor Documentation : Melanes Bintang Photography


Ketebak ga siapa yang lagi bawa ulos hela? Yess itu gue.
Soon after i found this picture, gue yakin Bang Bintang adalah orang yang akan mendokumentasikan pemberkatan dan Adat Simalungun nanti.

Bang Bintang itu seperti takdir. Teringat waktu ketemu pertama kali, Bang Bintang dan istri baru pulang dari Gereja, dan dia ada cerita lucu...
Sebelum menghubungi Bang Bintang, gue sempet disaranin temen kantor buat ngehubungin salah satu vendor foto, anggaplah si A. Setelah ngobrol-ngobrol dengan si A, ternyata jasa yang mereka sediakan hanya berupa photobooth, jadilah gue minta tolong kalo ada info vendor yang bagus tolong diinfokan ke gue.
Singkat cerita  si A ini ternyata teman satu gereja Bang Bintang. Si A ini bilang ke Bang Bintang kalo ada yang lagi cari jasa fotografer wedding dan ditunjukkanlah IG gue ke Bang Bintang. Bang Bintang cuma bisa ketawa dan bilang ke si A ini kalo dia hari ini mau ketemuan dengan orang yang sama.

Terlalu kebetulan karena hari itu Bang Bintang memang udah janjian ketemu sama gue.

Gue sempat liat-liat dan review beberapa vendor dokumentasi, tapi tetep Melanes Bintang yang jadi pilihan pertama. Kalo referensi foto mungkin bisa diliat di instagram Bang Bintang @melanesbintang_photography.

Berikut ini beberapa paket pernikahan adat yang ditawarkan Bang Bintang, tapi ga menutup kemungkinan kamu bisa tambah atau kurangi sesuai kebutuhan. Intinya berdiskusi yang banyak sama vendor, biar sama-sama ketemu mana servis terbaik.

Package 1

Package 2

Package 3

Label:

Tata Cara Pernikahan Adat Karo - Petuturken

Dalam masyrakat Karo, seorang pria maupun wanita diwajibkan harus menikah dengan impal mereka, dimana tujuan ini dari pernikahan antar impal di dalam Suku Karo adalah untuk memperjalin hubungan yang sebelumnya sudah ada. Tetapi , tidak jarang juga di Suku Karo terjadi pernikahan yang terjadi bukan karena kedua pihak yaitu wanita dan laki-laki bukanlah impal. Pernikahan bukan dengan impal dalam Karo disebut juga dengan Petuturken atau disebut juga dengan Ngerotasi Bide ( menerobos pagar).

Tata cara dalam perkawinan pertuturken ini memiliki perbedaan dengan pernikahan Erdemu Bayu (pernikahan terhadap impal dekat), dimana dalam pernikahan pertuturken hal yang pertama dilakukan adalah seorang pria dan seorang wanita yang telah lama pacaran dan berecana untuk menikah, kemudian pria tersebut memberitahukan niatnya itu kepada anak berunya agar anak berunya itu member tahukan kepada kedua orang tuanya atas niatnya tersebut, tetapi di sisi lain pihak anak beru ini akan bertanya kepada si pria demi mendapatkan kepastian dari pria tersebut.
Setelah si pria itu memberitahukan kepada anak berunya terhadap niatannya tersebut, maka pergilah anak beru si pria tersebut ke rumah si pria tersebut untuk memberitahukan niatan si pria kepada orang tuanya, dan setelah anak beru memberitahukan kepada kedua orang tua pria tersebut, maka pergilah kedua orang tua pria tersebut bersama anak berunya ke rumah pihak kalimbubu Singalo Ulu Emas dengan membawa ayam yang tujuannya adalah meminta izin dan memberitahukan kepada pihak kalimbubu Singalo Ulu Emas bahwa anaknya menikah bukan dengan impalnya.

Setelah pemberitahuan kepada Kalimbubu Singalo Ulu Emas selesai dan pihak anak beru tadi mendapat izin dari orang tua si pria, maka pergilah pihak anak beru tadi untuk bertemu dengan wanita yang merupakan calon istri dari pihak laki-laki tersebut, untuk menanyakan siapakah anak beru dari wanita tersebut. Setelah Anak Beru tadi mengetahui siapa Anak Beru dari wanita tersebut, maka pergilah Anak Beru pihak laki-laki tersebut ke rumah Anak Beru wanita, untuk memberitahukan niat dari si laki-lak untuk menikahi si perempuan, supaya anak beru pihak perempuan tersebut dapat memberitahukan kepada kedua orang tua si perempuan terhadap niatan dari si Laki-laki dan perempuan tersebut untuk menikah.

Kemudian berangkatlah anak beru perempuan ke rumah perempuan tersebut, untuk memberitahukan kepada kedua orang tua perempuan tersebut terhadap niatan si anak tadi untuk menikah bukan dengan impalnya. Di sisi lain orang tua perempuan tersebut akan bertanya kepada anak berunya (pembawa berita) mengenai anak laki-laki yang akan menikahi anak perempuannya, dan juga memberikan kesempatan kepada anak berunya untuk memberikan persetujuan kepada anak berunya terhadap rencana tersebut. Apabila orang tua perempuan tersebut menyetujui rencana tersebut, maka Anak Beru perempuan tersebut akan meberitahukan kepada Anak Beru laki-laki untuk mengetahui hasil yang sudah disepakati antara Anak beru dengan kedua orang tua perempuan tersebut. Dan apabila orang tua dari pihak perempuan tersebut menyetujui niat dari anaknya tersebut, maka datanglah pihak pria tersebut ke rumah si Perempuan untuk MABA Belo Selambar (membawa selembar sirih).
Inilah beberapa tata cara dalam pernikahan Karo, yang bukan menilah dengan impal dekat atau sering disebut juga dengan Ngerotasi Bide.

Label: , , ,

Vendor Gedung Adat Karo : Jambur Namaken Padang Bulan



Gue ga begitu yakin bagaimana mendeskripsikan gedung ini, tapi kata abang dan bibik gedungnya strategis.
Itu juga yang gue baca dari google review.

Berhubung gedung untuk Adat Karo diurus keluarga cami gue, gue bener2 segen untuk nanya-nanya. Ntar dikira julid lagi.

Tapi gue yakin gedungnya pasti bisa memfasilitasi kebutuhan kerja adat Karo nanti.

Alamat : JL Letjen Jamin Ginting No. 970/940 20155, Beringin, Medan Selayang, Medan City, North Sumatra 20146, Indonesia

Label:

Vendor Gedung Adat Simalungun : GP Sejahtera Pondok Gede

Related image

Setelah orang tua sepakat tentang waktu pelaksanaan, gue dan cami gerak cepat buat booking gedung. Sebenarnya kami ga terlalu repot dalam memilih gedung, karena dari awal kami ingin melaksanakan di Gedung Sejahtera Pondok Gede.

Kenapa Gedung Sejahtera?

1. Budget
    Yang pertama, masih masuk budget. Gedung Pertemuan Sejahtera berkapasitas 1.000 orang (adat) dan 400 orang (nasional).

   Harga Sewa Gedung Sejahtera untuk gedung adat IDR 26.000.000
   Harga Sewa Gedung Sejahtera untuk nasional       IDR   7.000.000

   Jadi total sewa gedung adalah IDR33.000.000. Mahal? I'll be honest, it is so expensive. Tapi jika dibandingkan beberapa gedung lainnya, Gedung Pertemuan Sejahtera termasuk dalam middle area.

2. Ikatan
   Yang kedua, historical experience. Gedung Pertemuan Sejahtera itu tempat gue cari tambahan uang jajan waktu kuliah, jadi kaya ada ikatan emosional sama gedung ini. Dilain sisi, gedung ini juga sering di sewa saat acara-acara GKPS.

3. Rekanan Gedung dan Charge
   Ada hal lain yang perlu diperhatikan saat akan menyewa gedung pesta, terutama saat budget memang harus diatur yaitu daftar rekanan gedung dan charge gedung. Rekanan gedung yang sedikit membuat lingkup pilihan menjadi semakin sempit, jika kebetulan vendor idaman capeng tidak ada dalam list rekanan gedung, otomatis capeng harus mempertimbangkan tambahan biaya charge gedung. Dilain sisi charge vendor diluar rekanan gedung termasuk besar. Biaya tak terduga seperti ini harus dipertimbangkan saat akan memilih gedung.
  Gedung Pertemuan Sejahtera termasuk memiliki banyak list rekanan terutama catering & musik. Charge gedung juga relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan gedung lain sejenis.

Image result for gedung pertemuan Sejahtera
Ruangan di dalam Gedung

Tapi gue juga mau fair, disisi lain ada juga kekurangan Gedung Pertemuan Sejahtera ini :

1. Lokasi
    Sebenarnya lokasi GP Sejahtera ini mudah dijangkau, tapi jangan tanya kalau lagi macet. Harus jaga-jaga pakai voorrijder (pengawalan kendaraan oleh polisi).

2. Ruangan Panas
    Berdasarkan pengalaman, GP Sejahtera ini lumayan agak-agak gerah kalau menjelang sore, ketambahan bapak-bapak masih suka ga sadar diri merokok dalam ruangan. Harus dipikirkan juga kemungkinan tambahan sewa AC, biar gedung adem dan inang2 ga pada komplain. 

Image result for gedung pertemuan Sejahtera
Denah Lokasi
 



Label:

Tata Cara Pernikahan Adat Simalungun


Di dalam etnis simalungun , ada beberapa aturan yang berlaku saat ingin menjalankan adat perkawinan yaitu,
1.Parpadanan ni namaposo(perjanjian antar 2 muda-mudi)
2.Mambere goloman
3.Pajabu parsahapan
4.Manggong (pudun saut)
5.Mamboan indahan paralop (Mangalop boru)
6.Manaruhkon indahan siopat borngin
7.Paulak limbas
8.Pajaehon

Parpadanan ni namaposo 

Parpadanan namaposo adalah saat seorang anak muda membuat sebuah perjanjian kepada seorang anak gadis, di dalam perjanjian ini , si anak muda akan menyediakan barang berupa gelang atau cincin yang akan di serahkan kepada anak gadis tersebut sebagai bukti perjanjian. Sedangkan si anak gadis akan membuatkan ulos hasil buatan sendiri sebagai bukti perjanjian juga. Tetapi saat ini sudah digunakan cincin untuk bukti parpadanan sebagai ganti hiou/ulos

Mambere goloman

Setelah semua peralatan sebagai bukti perjanjian itu ada, dibuat lah sebuah pertemuan di sebuah tempat yang sudah ditentukan, pihak keluarga laki-laki akan menyerahkan demban sayur/sirih dan kemudian pegangan sebagai bukti perjanjian tersebut. Begitu juga dengan pihak perempuan akan menyerahkan segala sesuatu barang sebagai bukti perjanjian tersebut di awali dengan menyerahkan demban sayur

 

Pajabu parsahapan

Pajabu parsahapan adalah permusyawarahan tentang dilaksanakannya nanti segala sesuatu yang harus dipersiapkan untuk menjalankan aturan adat yang berlaku selanjutnya. Disini semua keluarga antara pihak boru dan pihak laki-laki akan berbagi tugas untuk pelaksanaan pesta paradatan

 

Manggong (pudun saut)

Membawa makan kepada pihak boru oleh pihak laki-laki(paralop) berupa ayam yang diatur sedemikian rupa (manuk nabinatur)

 

Mangalop boru

Menurut peradatan simalungun, orang tua kandung dan paman/tulang pihak anak tidak ikut mangalop boru. Yang harus dibawa ialah, daun sirih, hewan yang hidup( ayam), air pohon aren , uang dan beras

 

Mangalo-alo boru

saat-saat pihak perempuan mengantar pengantin wanita menghadap pihak laki-laki dengan diiringi musik simalungun Posisi
pihak laki-laki menari/manortor sewaktu menyambut pengantin wanita adalah menyembah

 

Yang diperlukan saat menyambut pengantin wanita

Sewaktu pihak laki-laki datang menyambut pihak perempuan, pihak laki-laki membawa piring/pinggan pasu yang berisi daun sirih dan uang.
pihak boru memeriksa isi pinggan pasu, dengan tujuan apakah isi dari piring tersebut sudah sesuai dengan persepakatan yang sudah dilakukan jauh sebelum hari H

 

Pihak boru menerima pinggan pasu dan menyetujui karena sudah memenuhi persyaratan yang telah disepakati

Setelah pihak boru melihat dan menyetujui isi pinggan pasu yang di bawa oleh pihak laki-laki, pihak laki-laki pun menjemput pengantin wanita dan membawanya ke pelaminan.
Pihak laki-laki membawa pengantin wanita ke pelaminan dan diiringi oleh pihak perempuan ikut beserta mereka untuk menjalankan adat selanjutnya Setelah sampai di pelaminan, pengantin akan diberi nasehat-nasihat untuk menjalani kehidupan baru oleh orang tua beserta pamily pihak laki-laki dan juga perempuan

 

Menerima berkat dari orang tua dan keluarga berupa makanan (manuk na binatur)

Memberikan makanan kepada pengantin berupa ayam yang sudah diatur di dalam piring ( manurduk manuk nabinatur)
Manurduk manuk nabinatur sekalian memberikan nasehat (hata podah)

 

Mangan pakon

Di dalam pesta simalungun selalu ada yang disebut mangan pakon manginum bah malas, ini adalah bukti atau tanda rasa bersukur dan rasa bahagia yang terjadi pada saat itu
Pesta adat perkawinan etnis simalungun juga tidak pernah lepas dari musik, karena di dalam menjalankan adat perkawinan, etnis simalungun selalu di iringi oleh tarian/ tor-tor dan nyanyian

 

Memberikan ulos

Memberikan ulos kepada pengantin adalah salah satu aturan adat perkawinan etnis simalungun, tujuan dari pada memberi ulos ini adalah untuk menerima berkat(pasu-pasu) dari keluarga

 

Akhir acara

Di akhir acara, semua keluarga harus memberikan nasehat dan saran-saran kepada pengantin baru untuk memulai hidup baru bersama keluarga baru, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan

 

Patikkir tangga

Patikkir tangga adalah hal yang paling akhir sekali dilakukan untuk pengantin baru yang baru saja di beri berkat( pasu-pasu) oleh keluarga yang sesuai aturan adat simalungun. Patikkir tangga adalah memberikan nasehat-nasehat serta masukan masukan kepada pengantin baru sebelum menjalani kehidupan baru dan sebelum pisah dengan keluarga masing-masing. Mereka akan mendapat nasehat (podah)

Label: , , ,